Elemen dan isi informasi dari label produk cukup beragam. Pemberian label sendiri merupakan identitas pada produk yang berguna sebagai pembeda antara satu produk dengan produk yang lain. Pemberian label juga dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi penting kepada para konsumen terkait dengan produk yang mereka beli.

Agar pemberian label pada produk lebih maksimal dan mampu menyampaikan hal penting yang harus diketahui oleh pembeli, maka label harus dibuat dengan baik dan lengkap. Berikut ini adalah beberapa informasi yang sebaiknya dicantumkan pada label yang dibuat.

1. Brand Produk dan Logo

Elemen dan isi informasi dari label produk

Kiev, Ukraine – February 21, 2012 – A logotype collection of well-known world brand’s printed on paper. Include Google, Mc’Donald’s, Nike, Coca-Cola, Facebook, Apple, Yahoo, Nikon, YouTube, Adidas, Amazon.com, Unilever, Twitter, Mastercard, Samsung, Canon and Starbuck’s logos.

Setiap industri baik industri dalam skala besar ataupun kecil, sebaiknya memiliki brand serta logo dari produk yang dijual. Keduanya memiliki fungsi untuk mewakili wajah perusahaan sebagai produsen dari produk tertentu.

Logo sendiri adalah lambang ataupun simbol khusus yang dibuat dengan arti tertentu. Logo sebaiknya tidak dibuat secara sembarangan, namun tetap unik serta mampu mempresentasikan jenis usaha yang dijalankan. Logo yang dibuat unik juga lebih menarik dari segi visual, serta tidak mudah dilupakan.

Sedangkan brand atau merek berperan sebagai identitas dari produk. Keduanya tidak bisa dipisahkan dan bersama-sama menjadi faktor pembangun citra perusahaan di mata konsumen.

2. Berat Bersih dari Produk

berat bersih

Label juga sebaiknya mencantumkan berat bersih dari produk dalam ukuran liter, gram, kilogram, atau mililiter. Dalam hal ini, pencantuman berat bersih sebaiknya dilakukan berdasarkan jenis produk yang dijual.

Untuk jenis produk yang berupa makanan padat, biasanya dinyatakan dalam ukuran berat, sedangkan untuk produk yang berupa air dinyatakan dalam ukuran isi.

Bersih bersih sendiri bisa diartikan sebagai berat atau isi dari produk yang dijual. Bagian dari berat bersih menyatakan jumlah berat dari isi yang ada di dalam kemasan, namun tidak termasuk kemasan produknya.

3. Informasi Produsen atau Distributor Produk

di produksi oleh

Produsen merupakan pihak yang menghasilkan produk atau jasa untuk kemudian di jual atau dipasarkan secara meluas di masyarakat. Dengan menempelkan nama produsen, pembeli atau konsumen bisa tahu dimana produk yang ia beli di produksi dan siapa yang membuatnya.

Selain produsen, menempelken nama distributor juga sama pentingnya. Distributor sendiri adalah pihak yang berperan sebagai penyalur. Dalam hal ini, pihak distributor akan membeli produk dari produsen untuk kemudian di jual kepada konsumen.

Dengan adanya distributor, penyaluran produk bisa dilakukan secara lebih lancar, sehingga masyarakat bisa mendapatkan produk tertentu secara lebih mudah. Distributor sendiri bisa dalam bentuk perorangan atau perusahaan. Ia akan mendapatkan keuntungan dari potongan harga yang diberikan oleh pihak pertama atau produsen.

Mencantumkan alamat produsen ataupun distributor sebaiknya dilakukan secara lengkap, agar konsumen bisa menghubungi dengan mudah. Dalam hal ini, Anda bisa mencantumkan nomor telepon, alamat email, hingga website jika punya.

4. Komposisi Bahan yang Digunakan untuk Produk

Elemen dan isi informasi dari label produk

Setiap produk tentu dibuat dengan bahan atau material yang berbeda antara satu dengan yang lain. Setiap material yang digunakan itulah yang disebut dengan komposisi atau bahan pembentuk produk. komposisi biasanya dicantumkan bersamaan dengan nilai gizi seperti halnya kadar protein, kadar lemak, vitamin, higga mineral di dalamnya.

Komposisi dari produk sebaiknya dicantumkan secara jelas, agar konsumen atau pihak pengguna produk tahu kandungan apa saja yang ada di dalam produk. Keberadaan komposisi bahan juga berguna untuk membuat konsumen merasa lebih nyaman dan tenang saat melakukan pembelian.

Mencantumkan bahan atau komposisi di kemasan juga berguna untuk membantu konsumen dalam memilih produk. Beberapa konsumen barangkali memiliki alergi atau tidak suka mengonsumsi bahan tertentu, sehingga memilih produk lain tanpa adanya bahan yang membuatnya tidak nyaman.

Alhasil, mencantumkan komposisi bahan akan mempermudah mereka dalam mencari produk sesuai dengan keinginan juga kebutuhan.

5. Legalitas yang Jelas dari produk

Elemen dan isi informasi dari label produk

Penambahan legalitas suatu produk di bagian kemasan merupakan langkah untuk membuat konsumen semakin percaya terhadap produk yang dijual. Jika memang sudah mendapatkan legalitas dari BPOM dan juga HALAL dari MUI, maka sebaiknya diinformasikan kepada pembeli.

BPOM sendiri merupakan singkatan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Lembaga yang satu ini memiliki tugas untuk mengawasi peredaran obat serta makanan yang ada di Indonesia. Dengan mendapatkan pesetujuan edar dari BPOM itu artinya produk yang Anda jual merupakan produk yang aman.

Sedangkan manfaat menyertakan label halal di kemasan adalah untuk mendongkrak hasil penjualan. Terutama di negara dengan mayoritas muslim, penambahan legalitas halal mampu memberikan dampak yang besar terhadap tingkat penjualan suatu produk.

Dengan adanya label halal, konsumen bertambah yakin jika produk yang dijual aman serta tidak menggunakan bahan yang dilarang oleh agama. Semakin lengkap keterangan legalitasnya, maka semakin menarik juga produk di mata pembeli. Untuk mendapatkan keterangan legalitas, produsen harus menyertakan syarat administratif hingga pengujian dari produk yang dijual.

6. Kode Produksi

Elemen dan isi informasi dari label produk

Kode produksi adalah informasi yang biasanya disandingkan dengan yang tanggal kadaluarsa. Waktu produksi produk merupakan waktu dimana produk terkait dibuat, biasanya meliputi tanggal, bulan, dan juga tahun dimana produk terkait diolah atau diproduksi.

Dengan adanya kode produksi dan juga tanggal kadaluarsa, pengguna produk bisa tahu kualitas produk dan kapan sebaiknya produk tersebut digunakan. Untuk jenis produk makanan, kedua informasi label ini sangat diperlukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, seperti halnya kasus keracunan dan lain sebagainya.

7. Barcode Produk

Elemen dan isi informasi dari label produk

Keberadaan barcode pada suatu produk tentu tidak lagi asing. Penggunaan barcode sendiri memiliki banyak sekali manfaat bagi produk yang dijual di pasaran. Barcode sendiri adalah kumpulan kode yang memiliki bentuk berupa garis dengan masing-masing garis memiliki ketebalan yang berbeda-beda.

Penggunaan barcode memungkinkan proses input data menjadi lebih cepat dengan adanya alat pembaca barcode yang secara otomatis merekam dan mambaca barcode.

Berguna juga untuk meningkatkan kinerja manajemen karena dengan proses input cepat, maka pengampilan keputusan pihak manajemen juga bisa dilakukan secara lebih cepat pula. Dengan penggunaan barcode yang memiliki banyak manfaat, maka tidak heran jika produsen hampir selalu mencantumkan barcode untuk produknya.

Elemen dan isi informasi dari label produk memiliki peran yang begitu penting dalam suatu pengemasan produk. Dengan adanya label, pelanggan tidak perlu membuka kemasan untuk mengetahui jenis dan informasi lainnya terkait produk yang akan dibeli.

Selain berguna bagi konsumen, penggunaan label juga berguna sebagai sarana pemasaran bagi produsen serta distributor. Penggunaan label juga memungkinkan pengguna produk untuk bisa menggunakan produk dengan baik sehingga diperoleh hasil yang optimun.

Perusahaan percetakan label sticker PT Galtys Jayanti Mandiri menyediakan berbagai jenis sticker untuk pelabelan produk. Kami  menyediakan produk dengan kualitas yang baik dan tentunya dengan harga yang terjangkau. Bahan yang kami gunakan juga beragam dan bisa disesuaikan kebutuhan para pelanggan.